“KEMUNFIKAN DI ERA MODERN”

Menafsirkan kemunfikan adalah suatu nilai negatif, tidak ada orang yang bisa menerima saat ada lontaran kata ”munafik” disampaikan kepada yang terkait, rasa marah serta munculnya perkelahian hingga ujung-ujungnya menyebabkan kematian itu semua disebabkan oleh sifat yang tercela. Sehingga siapa saja akan “bermuka masam” apabila dikatakan munafik, walaupun demikian hanya ada satu kata untuk orang-orang munafik, mati adalah pilihan yang harus diterima.

Bahayanya orang-orang munafik merupakan hal yang urgent untuk dipahami bersama dan ini dapat diketahui dari, tujuh belas surah dari total tiga puluh surah Madaniyah (surah yang turun pasca Hijrah Nabi). Setidaknya mencakup 340 ayat dalam Al-Qur’an. Ibn Qayyim sampai berkomentar,“Hampir saja Al-Qur’an seluruhnya berbicara tentang mereka (kaum munafik itu).”  (Madarij al-Salikin, Juz I, h. 347).

Adapun Pokok kemunafikan berasal dari inkonsistensi antara yang lahir (perbuatan di depan manusia) dengan yang batin (kondisi yang tersembunyi di dalam hati). Al-Qur’an membahas secara rinci kondisi kaum munafik mengingat bahwa mereka lebih berbahaya daripada kelompok kafir lainnya, dengan kedustaan, kamuflase, dan manipulasi. Rincian tersebut penting demi menghadapi makar mereka. Makar yang kaum munafik sangka dapat menipu Allah dan orang-orang beriman. “padahal mereka hanya manipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.”(Terjemah

EFEK KAUM MUNAFIK

Ibn Qayyim rahimahullahu ta’ala mendeskripsikan dampak dari perbuatan mereka,“Berapa banyak benteng Islam yang telah mereka runtuhkan, berapa banyak simbol Islam yang mereka hapus, dan berapa banyak pokok agama yang mereka hujani dengan syubhat. Islam dan kaum Muslim masih saja merasakan akibat dari perbuatan mereka. Syubhat mereka datang bertubi-tubi di saat mereka mengklaim melakukan perbaikan. ‘Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.”  (Terjemah QS. al-Baqarah).

“Bencana akibat perbuatan kaum munafik lebih merusak dari pada akibat perbuatan kaum kafir yang jelas kufur. Oleh karena itu, Allah Ta’ala menyebut “mereka itulah musuh yang sebenarnya, maka waspadalah terhadapnya!” (QS. al-Munafiqun/63: 4). Ayat ini mencoba menjelaskan bahwa tidak ada musuh islam yang sangat berbahaya, melainkan dari golongan sendiri yaitu orang-orang munafik.

Melihat Indonesia sejak era kemerdeka sampai pada abad modern ini kekacauan dan kisruh dalam berbagai tatanan kehidupan terus terjadi, permasalahan muncul dari pendidikan, ekonomi, politik bahkan dalam agama itu sendiri, seolah-olah ini suatu tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang secara turun temurun.

Pertanyaannya adalah mengapa dan bagaimana persoalan Negara yang tak kunjung mendapatkan penyelesaian, dari pemilihan kepala Negara sampai dengan kepala lurah, belum lagi dari masing-masing daerah lahirnya para koruptor, diskriminasi pendidikan, pembangunan, serta system yang di obok-obok demi kepentingan segelintir orang?.

Dari sisi lain kekacauan di republik ini, bukan lagi sesuatu yang tabu bagi masyarakat, melainkan sudah menjadi pengetahuan umum sehingga bak sandiwaran yang harus dimainkan dan dilakonkan secara pragmatis dalam berbuat dan bertindak. Contohnya saatnya ada pemilu, caleg menjual janji dan masyarakat dapat uang serta sembako.

KEMUNAFIKAN ERA MODERN

Gemelut di Rebuplik ini dari pihak Negara yang turun ke masyrakat, perihal ini disebabkan oleh adanya orang-orang munafik di abad modern ini, sangat sulit untuk dideteksikan diantara orang yang ikhlas membangun bangsa dengan yang tidak. Semua menjual janji, kepastian hanya perkiraan 50% selebihnya pencitraan Negarawan.

Apabila kaum munafikuun di Negara ini masih berkeliaran dimana-mana, tentunya Repbublik ini akan terus seperti orang jatuh lalu bangun kemudian jatuh lagi, tidak sempat untuk lari atau berdiri lama. Sehingga kedamaian, ketenangan, ketentraman dan kejayaan hanya ada dalam diri pribadi seseorang.

Hemat penulis yang harus dipahami oleh masyarakat luas untuk mengatasi orang-orang munafik (bagian dari usaha) dalam bingkai Republik Indonesia adalah upayakan untuk memberikan pendidikan politik, bersama memerangi kemunafikan pemimpin, hilangkan sifat pragmatis mari berbuat dari keringat masing-masing agar Indonesia dapat dinikmati oleh anak cucu dalam keadaan yang kondusif, sehingga Indonesia benar-benar menjadikan Negara yang kaya makmur, sejahtera dan mampu beridiri diatas kaki sendiri.

Tagged with: ,
Posted in Kumpulan Opini

Leave a comment